MKnews. com

Banjarmasin, Dengan terjadinya perubahan dari Kementerian ini khususnya di Kementerian Pendidikan Sains dan Teknologi diharapkan aturan-aturan yang mempersulit khususnya PTS bisa terakomodir. Apalagi, menurut Ketua STIE Indonesia Banjarmasin Dr Yanuar Bachtiar SE MSi, di Kementerian itu Wakil Menterinya yang notabene berasal dari PTS, yaitu dari Universitas Muhammadiyah Malang, Rektor Prof Fauzan, sehingga bisa maksimal mengatasi berbagai persoalan yang selama ini dirasakan cukup mengganggu dengan berbagai kebijakan yang sedikit mempersulit posisi PTS.

“Kita berharap aturan itu agar logis dan berkesinambungan. Periode sebelumnya, hanya dalam hitungan minggu, sudah berubah kembali. Ini sangat tidak logis,” ujar Yanuar Bachtiar, Rabu (23/10/2024).

Aturan berkaitan dengan Tunjangan Kinerja (Tukin), yang di 2017 sudah mencuat ke permukaan dan 2024 muncul gugatan-gugatan ke Kementerian dan sudah ditanda tangani Menteri.

“Tapi kita masih meragukan karena terjadi perubahan Kementerian. Ini tentunya terjadi lagi perubahan nomenklatur – nomenklatur di Kementerian tersebut,” Yanuar menambahkan.

Perihal Tukin Dosen ini diharapkan bisa terealisasi, karena di Kementerian lain sudah mendapatkan Tukin yang merupakan hak seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian yang bersangkutan. Ini merupakan satu hal persoalan yang dirasakan, dan belum lagi hal lainnya yang cukup banyak dan bila diungkapkan terlalu panjang.

Uang Tukin tersebut belum didapatkan oleh para Dosen di PTS sampai sekarang, sejak 2017 yang lalu.

Disebutkan Yanuar, inisiasi menggugat sudah dilakukan dan Oktober 2024 sudah ditanda tangani oleh Menteri dan dinyatakan akan mendapatkan Tukin. Namun pergantian Kabinet dan juga berdampak pada pergantian Kementerian.

“Sekarang terjadi lagi perubahan Kementerian. Yang tadinya 3 dalam 1. Sekarang sudah berubah menjadi tiga. Ini yang repot. Mudahan bisa. Karena harapan kita, Kesejahteraan Dosen bisa diperhatikan,” harap Yanuar.

Industri Kreatif

Dalam Kabinet Merah Putih saat ini, ada bidang Industri Kreatif yang untuk Perguruan Tinggi ada Unit Kerja Mahasiswa (UKM) yang diharapkan dengan Kabinet baru yang terfokus pada bidang masing-masing, juga diperhatikan.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai produk Menteri sebelumnya, bisa berlanjut karena dalam program ini banyak sekali pengembangan nilai-nilai kreativitas dan kewirausahaan.

“Di MBKM ini banyak sekali menuntut kreativitas Mahasiswa, Wirausaha Mahasiswa dan lainnya yang cukup bagus untuk dilanjutkan kembali,” tegas Yanuar.

 

By admin